Jawaban:

Cara yang paling mungkin untuk unsur – unsur tersebut mencapai aturan oktet, melepas atau menyerap elektron adalah:

Na = 11 (Golongan IA): melepas elektron sejumlah 1

Ca = 20 (Golongan IIA): melepas elektron sejumlah 2  

Al = 13 (Golongan IIIA): melepas elektron sejumlah 3

C = 6 (Golongan IVA): stabil dan tidak melepas atau menerima elektron, tapi membentuk ikatan kovalen

P = 15 (Golongan VA): menerima elektron sejumlah 3

S = 16 (Golongan VIA): menerima elektron sejumlah 2

Cl = 17 (Golongan VIIA): menerima elektron sejumlah 1

Ar = 18 (Golongan VIIIA): stabil dan sulit bereaksi sehingga tidak menerima atau melepas elektron

Pembahasan:

Atom-atom cenderung bergabung bersama atau membentuk ion (melepaskan atau mengikat elektron), sedemikian hingga tiap-tiap atom memiliki 2 elektron (kaidah duplet) atau 8 elektron (kaidah oktet) dalam kelopak valensinya, membuat konfigurasi elektron atom tersebut sama dengan konfigurasi elektron pada gas mulia.

Jumlah elektron 2 dicapai pada periode 1 (H, He) dan periode 2 (Li, Be) yang hanya memiliki elektron pada orbital 1s dan 2s. Sedangkan jumlah elektron 8 dicapai pada periode berikutnya yang unsurnya memiliki elektron lebih komplek.

Susunan elektron seperti gas mulia stabil karena memiliki semua orbital elektron yang penuh. Akibatnya, elektron di unsur gas mulia ini tidak mudah keluar, dan atom gas mulia juga tidak mudah menarik elektron. Sehingga gas mulia tidak mudah membentuk ikatan kimia, baik ikatan ion maupun kovalen, dan bersifat stabil.

Untuk atom dalam golongan IVA seperti karbon (C) yang memiliki 4 elektron valensi dan orbital separuh penuh, unsur ini tetap mudah bereaksi namun umumnya membentuk ikatan kovalen, di mana elektron digunakan bersama, bukan dengan melepaskan atau menerima elektron

Misalnya:

Natrium (Na) merupakan unsur dari golongan IA, yang memiliki elektron valensi terluar sejumlah 1 buah, maka untuk mencapai konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia ini, natrium akan melepaskan satu elektron valensi, dan membentuk ion Na+.

Kalsium (Ca) merupakan unsur dari golongan IIA, yang memiliki elektron valensi terluar sejumlah 2 buah, maka untuk mencapai konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia ini, kalsium akan melepaskan kedua elektron valensi, dan membentuk ion Ca2+.

Klorin (Cl) merupakan unsur dari golongan VIIA, yang memiliki elektron valensi terluar sejumlah 7 buah, kurang 1 dari oktet sejumlah 8 elektron valensi. Maka untuk mencapai konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia ini, klorin akan menerima satu elektron valensi, dan membentuk ion Cl-.

sorry kalau salah :)))

Penjelasan: