1. penyebab anemia
Pembuluh darah pada tubuh manusia terbagi menjadi dua, yaitu pembuluh arteri dan pembuluh vena. Pembuluh arteri bertugas membawa darah yang mengandung nutrisi dan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan pembuluh vena bertugas mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke dalam jantung.
Berdasarkan anatomi tubuh, bagian terjauh dari jantung adalah kaki. Dalam hal ini, pembuluh vena di kaki memiliki tugas berat karena harus melawan gravitasi dalam mengalirkan darah kembali ke jantung. Namun, tugas pembuluh vena tersebut mendapat bantuan dari katup vena. Cara kerja katup vena menyerupai sistem kerja pintu satu arah, yaitu darah yang naik menuju jantung dapat melintas, tetapi tidak dapat kembali lagi karena katup yang dilalui akan langsung terkunci.
Varises umumnya berawal dari adanya tekanan tinggi pada dinding pembuluh vena yang dipicu oleh beberapa faktor. Efek dari tingginya tekanan ini menjadikan dinding vena merenggang (kehilangan elastisitas) dan katup di dalamnya menjadi lemah. Kondisi ini menyebabkan fungsi katup tidak lagi berjalan normal dan aliran darah ke jantung menjadi terganggu. Darah yang seharusnya mengalir ke jantung menjadi berbalik arah dan akhirnya mengendap di satu titik dalam pembuluh vena. Seiring waktu, endapan darah ini akan menyebabkan pembuluh vena membengkak, merusak katup, dan terjadilah varises.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memicu kerusakan pada katup pembuluh vena dan meningkatkan risiko seseorang terkena varises. Di antaranya adalah:
Posisi berdiri terlalu lama. Kebiasaan ini menyebabkan darah di pembuluh vena bagian kaki sulit mengalir ke jantung.
Usia. Risiko varises semakin tinggi seiring pertambahan usia. Penuaan menyebabkan fungsi katup vena semakin lemah ketika membantu pembuluh vena untuk mengalirkan darah ke jantung.
Wanita. Sebagian besar varises dialami oleh wanita. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan, menstruasi, atau menopause. Perubahan hormon menyebabkan dinding pembuluh vena merenggang, sehingga berdampak pada melemahnya katup vena.
Faktor keturunan. Varises merupakan salah satu jenis penyakit yang diturunkan. Jika seseorang memiliki anggota keluarga penderita varises, maka peluang orang tersebut untuk terkena penyakit ini menjadi lebih tinggi.
Obesitas. Tekanan pada pembuluh vena akan semakin bertambah jika bobot tubuh semakin besar. Selain mempersulit pembuluh vena dalam mendorong darah kembali ke jantung, tekanan akibat berat badan berlebih juga dapat memperlemah katup vena sehingga darah berbalik arah dan mengendap di dalam vena.
Masalah kesehatan lain, misalnya cacat pembuluh darah, pembengkakan atau tumor di dalam rongga pinggul, dan penyakit yang disebabkan oleh penggumpalan darah.
2. penyebab angina pek-toris
Angina pectoris paling sering disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner terjadi akibat adanya penumpukkan plak di arteri (aterosklerosis).
3. lokasi tubuh yang sering terjadi angina pektoris
jantung
4. macam-macam leukimia
Acute lymphoblastic leukemia (ALL)
Chronic lymphocytic leukemia (CLL)
Acute myeloblastic leukemia (AML)
Chronic myelocytic leukemia (CML)
Leukemia sel rambut (hairy cell leukemia).
Leukemia mielomonositik kronis (chronic myelomonocytic leukemia).
Leukemia promielositik akut (promyelocytic acute leukemia).
Leukemia limfositik granular besar (large granular lymphocytic leukemia).
Juvenile myelomonocytic leukemia, yaitu jenis leukemia mielomonositik yang menyerang anak usia di bawah 6 tahun.
5. Penyebab Anemia
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal (hipoksemia).
Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini:
Produksi sel darah merah yang kurang.
Kehilangan darah secara berlebihan.
Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.